Kebijakan Pemerintah tentang Ibu Kota Negara Baru: Menuju Era Baru Pembangunan Nasional
Kebijakan Pemerintah tentang Ibu Kota Negara Baru – Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan berkelanjutan. Keputusan ini didasari oleh berbagai pertimbangan, termasuk kondisi Jakarta yang semakin padat dan rentan bencana, serta potensi besar Kalimantan Timur untuk menjadi pusat pertumbuhan baru.
Rencana pembangunan ibu kota baru ini tidak hanya melibatkan aspek infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga berfokus pada aspek sosial, budaya, dan lingkungan. Dengan mengusung konsep kota pintar dan berkelanjutan, ibu kota baru diharapkan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam menciptakan lingkungan hidup yang nyaman, aman, dan produktif.
Latar Belakang dan Alasan Pemindahan Ibu Kota
Keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur merupakan langkah strategis yang diambil setelah pertimbangan matang dan analisis mendalam terhadap berbagai aspek. Pemindahan ibu kota ini bukan hanya sekadar perpindahan fisik, tetapi juga merupakan transformasi besar yang bertujuan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju, adil, dan berkelanjutan.
Dampak Negatif Jakarta sebagai Ibu Kota
Sebagai ibu kota selama berpuluh-puluh tahun, Jakarta telah menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan yang berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional. Beberapa dampak negatif yang dihadapi Jakarta antara lain:
- Kemacetan Lalu Lintas:Jakarta merupakan kota dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah. Kemacetan ini mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar, polusi udara, dan stres bagi masyarakat.
- Polusi Udara:Emisi kendaraan bermotor dan industri menjadi penyebab utama polusi udara di Jakarta. Polusi udara ini berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat, terutama bagi penderita penyakit pernapasan.
- Banjir:Jakarta rentan terhadap banjir akibat curah hujan yang tinggi dan sistem drainase yang kurang memadai. Banjir mengakibatkan kerugian materiil dan korban jiwa, serta menghambat aktivitas masyarakat.
- Kesenjangan Sosial:Perbedaan ekonomi yang mencolok antara penduduk Jakarta menyebabkan kesenjangan sosial yang lebar. Hal ini berdampak pada kualitas hidup masyarakat, terutama bagi kelompok marginal.
Perbandingan Kondisi Jakarta dengan IKN Nusantara
Pemindahan ibu kota merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi Jakarta dan menciptakan pusat pemerintahan yang lebih ideal. Berikut perbandingan kondisi Jakarta dengan IKN Nusantara:
Aspek | Jakarta | IKN Nusantara |
---|---|---|
Infrastruktur | Infrastruktur yang padat dan terkadang tidak memadai, terutama transportasi publik. | IKN Nusantara dirancang dengan infrastruktur yang terintegrasi dan berkelanjutan, dengan fokus pada transportasi publik dan teknologi hijau. |
Kepadatan Penduduk | Kepadatan penduduk yang tinggi, menyebabkan berbagai permasalahan seperti kemacetan dan polusi. | IKN Nusantara dirancang dengan konsep kota hijau dan berkelanjutan, dengan kepadatan penduduk yang terkontrol dan terdistribusi merata. |
Potensi Bencana Alam | Rentan terhadap banjir, gempa bumi, dan tsunami. | Lokasi IKN Nusantara di Kalimantan Timur memiliki risiko bencana alam yang lebih rendah dibandingkan Jakarta. |
Lokasi dan Karakteristik Ibu Kota Baru: Kebijakan Pemerintah Tentang Ibu Kota Negara Baru
Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur merupakan langkah strategis yang dilandasi oleh berbagai pertimbangan. Lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur dipilih karena berbagai alasan, meliputi aspek geografis, iklim, potensi sumber daya alam, dan budaya.
Alasan Pemilihan Lokasi Ibu Kota Baru
Pemilihan lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur didasari oleh beberapa faktor penting, yaitu:
- Dekat dengan pusat pertumbuhan ekonomi: Kalimantan Timur memiliki letak strategis yang dekat dengan pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia bagian tengah dan timur, sehingga memudahkan akses dan konektivitas.
- Geografis yang stabil: Kalimantan Timur memiliki kondisi geografis yang relatif stabil dan aman dari bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami.
- Ketersediaan lahan yang luas: Wilayah Kalimantan Timur memiliki ketersediaan lahan yang luas untuk pembangunan infrastruktur dan permukiman, sehingga dapat menampung pengembangan ibu kota baru secara optimal.
- Potensi sumber daya alam yang melimpah: Kalimantan Timur kaya akan sumber daya alam, seperti batubara, minyak bumi, gas alam, dan hutan, yang dapat mendukung pembangunan ekonomi dan ketahanan energi.
Karakteristik Geografis dan Iklim
Ibu kota baru terletak di wilayah Kalimantan Timur, yang memiliki karakteristik geografis dan iklim sebagai berikut:
- Topografi: Wilayah ini didominasi oleh dataran rendah dan perbukitan, dengan ketinggian rata-rata sekitar 100 meter di atas permukaan laut.
- Iklim: Ibu kota baru memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata 24-32 derajat Celcius dan kelembaban udara yang tinggi. Curah hujan di wilayah ini tergolong tinggi, terutama pada musim hujan.
- Sungai: Ibu kota baru dilalui oleh beberapa sungai besar, seperti Sungai Mahakam, yang memiliki peran penting dalam transportasi dan sumber air.
Potensi Sumber Daya Alam dan Budaya
Ibu kota baru berada di wilayah yang kaya akan sumber daya alam dan budaya, seperti:
- Hutan: Kalimantan Timur memiliki hutan hujan tropis yang luas, yang merupakan habitat bagi berbagai flora dan fauna, serta menyimpan potensi kayu dan hasil hutan lainnya.
- Batubara: Kalimantan Timur merupakan salah satu penghasil batubara terbesar di Indonesia, yang menjadi sumber energi penting untuk industri dan pembangkitan listrik.
- Minyak dan gas alam: Wilayah ini juga memiliki potensi minyak dan gas alam yang besar, yang dapat mendukung ketahanan energi nasional.
- Budaya: Kalimantan Timur memiliki budaya yang kaya dan beragam, dengan tradisi, seni, dan kerajinan tangan yang unik, seperti ukiran kayu, tenun, dan tari-tarian tradisional.
Konsep dan Desain Ibu Kota Baru
Konsep pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur didasari oleh visi untuk menciptakan pusat pemerintahan, bisnis, dan budaya yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berorientasi pada teknologi. Desain IKN dirancang dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, dengan tujuan membangun kota yang modern, efisien, dan nyaman bagi warganya.
Konsep Pembangunan Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
Konsep pembangunan berkelanjutan menjadi landasan utama dalam perencanaan IKN. Hal ini tercermin dalam berbagai upaya untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Beberapa contoh konkretnya adalah:
- Penggunaan Energi Terbarukan:IKN dirancang untuk memanfaatkan energi terbarukan seperti tenaga surya dan air untuk memenuhi kebutuhan energi. Hal ini dilakukan melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) skala kecil.
- Pengelolaan Air Bersih:Sistem pengelolaan air bersih di IKN akan mengutamakan efisiensi dan penghematan. Hal ini dilakukan melalui pembangunan sistem penyaringan air yang canggih dan penggunaan teknologi untuk meminimalkan kebocoran.
- Pengelolaan Sampah Terpadu:IKN akan menerapkan sistem pengelolaan sampah terpadu yang berbasis pada prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Hal ini dilakukan melalui pengolahan sampah organik menjadi kompos dan daur ulang sampah anorganik.
- Penghijauan dan Ruang Terbuka Hijau:IKN akan memiliki banyak ruang terbuka hijau dan area hijau yang berfungsi sebagai paru-paru kota dan meningkatkan kualitas udara. Hal ini dilakukan melalui penanaman pohon dan tanaman yang ramah lingkungan.
Desain Arsitektur dan Infrastruktur Utama
Desain arsitektur IKN mengusung konsep modern dan futuristik, dengan penekanan pada estetika dan fungsionalitas. Beberapa contoh bangunan ikonik yang direncanakan di IKN antara lain:
- Gedung Pemerintahan:Gedung pemerintahan di IKN dirancang dengan bentuk yang unik dan modern, mencerminkan tata pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Gedung-gedung ini dilengkapi dengan teknologi canggih untuk mendukung efisiensi dan efektivitas kerja.
- Kawasan Komersial:Kawasan komersial di IKN akan menjadi pusat bisnis dan perdagangan yang modern. Bangunan-bangunan di kawasan ini dirancang dengan konsep ramah lingkungan dan berorientasi pada teknologi, sehingga dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.
- Fasilitas Publik:IKN akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas publik yang lengkap, seperti rumah sakit, sekolah, perpustakaan, dan taman kota. Fasilitas-fasilitas ini dirancang untuk memberikan layanan yang berkualitas dan mudah diakses oleh masyarakat.
Konsep Smart City
Konsep smart city menjadi bagian integral dalam pembangunan IKN. Hal ini tercermin dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan publik. Beberapa contoh konkretnya adalah:
- Sistem Transportasi Pintar:IKN akan menerapkan sistem transportasi pintar yang terintegrasi dengan berbagai moda transportasi, seperti bus, kereta api, dan kendaraan pribadi. Sistem ini akan membantu mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi transportasi.
- Sistem Pengelolaan Air Cerdas:IKN akan menggunakan sistem pengelolaan air cerdas yang dapat memantau dan mengontrol penggunaan air secara real-time. Hal ini akan membantu meminimalkan kebocoran dan meningkatkan efisiensi penggunaan air.
- Sistem Pengelolaan Sampah Pintar:IKN akan menerapkan sistem pengelolaan sampah pintar yang dapat memantau dan mengelola sampah secara real-time. Sistem ini akan membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sampah.
- Sistem Keamanan dan Keselamatan Pintar:IKN akan dilengkapi dengan sistem keamanan dan keselamatan pintar yang dapat memantau dan menanggulangi ancaman keamanan secara real-time. Sistem ini akan membantu meningkatkan keamanan dan keselamatan masyarakat.
Dampak dan Manfaat Pemindahan Ibu Kota
Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur merupakan langkah strategis yang membawa dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan nasional. Pemindahan ini tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi, tetapi juga berdampak pada aspek sosial, budaya, dan lingkungan.
Dampak terhadap Perekonomian Nasional
Pemindahan Ibu Kota Negara diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, khususnya di wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya.
- Meningkatnya investasi dan pertumbuhan ekonomi: Pemindahan Ibu Kota Negara akan mendorong investasi besar-besaran di wilayah Kalimantan Timur, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
- Terbukanya peluang bisnis dan industri: Pemindahan Ibu Kota Negara akan membuka peluang bisnis baru, terutama di sektor infrastruktur, konstruksi, pariwisata, dan jasa. Hal ini akan menarik investor asing dan domestik untuk menanamkan modalnya di wilayah tersebut.
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat: Pembangunan infrastruktur dan peningkatan aktivitas ekonomi di Ibu Kota Negara baru akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Namun, pemindahan Ibu Kota Negara juga memiliki potensi dampak negatif, seperti:
- Meningkatnya biaya hidup: Peningkatan aktivitas ekonomi di Ibu Kota Negara baru dapat menyebabkan kenaikan harga tanah, sewa, dan biaya hidup lainnya.
- Meningkatnya ketimpangan sosial: Pembangunan Ibu Kota Negara baru dapat meningkatkan ketimpangan sosial, jika tidak dikelola dengan baik.
- Kerusakan lingkungan: Pembangunan Ibu Kota Negara baru dapat berdampak negatif pada lingkungan, seperti kerusakan hutan, pencemaran air, dan udara, jika tidak dilakukan dengan prinsip keberlanjutan.
Pengembangan Sumber Daya Manusia di Ibu Kota Baru, Kebijakan Pemerintah tentang Ibu Kota Negara Baru
Pemindahan Ibu Kota Negara merupakan peluang besar untuk mengembangkan sumber daya manusia di wilayah Kalimantan Timur.
- Meningkatnya akses pendidikan dan pelatihan: Pembangunan Ibu Kota Negara baru akan meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat di sekitarnya.
- Terbukanya peluang kerja baru: Pembangunan Ibu Kota Negara baru akan membuka peluang kerja baru di berbagai sektor, seperti konstruksi, jasa, dan teknologi informasi.
- Meningkatnya kualitas hidup: Pembangunan Ibu Kota Negara baru akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya, dengan menyediakan fasilitas dan layanan yang lebih baik.
Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan sumber daya manusia di Ibu Kota Negara baru antara lain:
- Kesenjangan pendidikan: Masih terdapat kesenjangan pendidikan antara masyarakat di Ibu Kota Negara baru dengan masyarakat di daerah lain.
- Keterbatasan tenaga kerja terampil: Masih terbatasnya tenaga kerja terampil di wilayah Kalimantan Timur, sehingga diperlukan program pelatihan dan pengembangan yang lebih intensif.
- Kurangnya infrastruktur pendidikan dan pelatihan: Masih terbatasnya infrastruktur pendidikan dan pelatihan di wilayah Kalimantan Timur, sehingga perlu dibangun fasilitas pendidikan dan pelatihan yang memadai.
Peningkatan Infrastruktur dan Konektivitas
Pemindahan Ibu Kota Negara akan mendorong pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang memadai di wilayah Kalimantan Timur. Berikut adalah tabel yang menunjukkan potensi peningkatan infrastruktur dan konektivitas di Ibu Kota Negara baru:
Aspek | Potensi Peningkatan |
---|---|
Transportasi | Peningkatan infrastruktur transportasi, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan, untuk mempermudah akses dan mobilitas. |
Konektivitas Digital | Peningkatan infrastruktur telekomunikasi dan internet, untuk mendukung aktivitas digital dan ekonomi digital. |
Energi | Peningkatan infrastruktur energi, seperti pembangkit listrik, untuk memenuhi kebutuhan energi di Ibu Kota Negara baru. |
Air Bersih | Peningkatan infrastruktur air bersih, untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Ibu Kota Negara baru. |
Sanitasi | Peningkatan infrastruktur sanitasi, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat di Ibu Kota Negara baru. |
Peran Masyarakat dalam Pembangunan Ibu Kota Baru
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan proyek strategis nasional yang membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Peran masyarakat dalam mendukung program pemerintah terkait pembangunan IKN sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
Pentingnya Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan dan Implementasi Pembangunan IKN
Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan implementasi pembangunan IKN memiliki peran yang krusial. Hal ini karena masyarakat merupakan stakeholder utama yang akan merasakan dampak langsung dari pembangunan IKN. Partisipasi masyarakat dapat memastikan bahwa pembangunan IKN sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di IKN.
Contoh Program atau Inisiatif yang Melibatkan Masyarakat dalam Pembangunan IKN
- Forum Dialog dan Konsultasi Publik: Pemerintah dapat menyelenggarakan forum dialog dan konsultasi publik secara berkala untuk menampung masukan dan aspirasi masyarakat terkait pembangunan IKN. Forum ini dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan ide, saran, dan kritik terhadap rencana pembangunan IKN. Contohnya, pemerintah dapat menyelenggarakan forum dialog tentang rencana tata ruang IKN, pembangunan infrastruktur, dan program pemberdayaan masyarakat.
- Program Pendampingan dan Pelatihan bagi Masyarakat: Pemerintah dapat menyediakan program pendampingan dan pelatihan bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan mereka dalam menghadapi peluang kerja dan bisnis di IKN. Program ini dapat mencakup pelatihan di bidang konstruksi, pariwisata, teknologi informasi, dan kewirausahaan.
- Pembentukan Kelompok Kerja Masyarakat (KKM): Pemerintah dapat melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan IKN melalui pembentukan Kelompok Kerja Masyarakat (KKM) di setiap wilayah. KKM dapat berperan sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat, membantu dalam proses sosialisasi, monitoring, dan evaluasi pembangunan IKN.
Tantangan dan Solusi dalam Implementasi Kebijakan
Pemindahan ibu kota negara ke Nusantara, Kalimantan Timur, merupakan proyek besar yang memerlukan strategi dan perencanaan yang matang. Implementasi kebijakan ini dihadapkan pada sejumlah tantangan, mulai dari aspek teknis hingga sosial budaya. Namun, pemerintah telah merumuskan solusi dan strategi untuk mengatasi tantangan tersebut, dengan tujuan membangun ibu kota baru yang modern, berkelanjutan, dan inklusif.
Kebijakan Pemerintah tentang Ibu Kota Negara Baru merupakan langkah strategis untuk mendorong pemerataan pembangunan di Indonesia. Salah satu fokus utama dalam proyek ini adalah penerapan teknologi ramah lingkungan, seperti yang diulas dalam artikel Proyek Ibu Kota Baru: Teknologi Ramah Lingkungan.
Dengan mengadopsi teknologi hijau, diharapkan Ibu Kota Negara Baru dapat menjadi contoh bagi pembangunan berkelanjutan di masa depan.
Tantangan Utama dalam Implementasi Kebijakan
Tantangan utama dalam proses implementasi kebijakan pemindahan ibu kota negara dapat dikelompokkan menjadi beberapa aspek, yaitu:
- Aspek Teknis:Pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, bandara, dan pelabuhan, memerlukan waktu dan investasi yang besar. Selain itu, mengatasi tantangan geografis seperti kondisi tanah dan cuaca di Kalimantan Timur juga menjadi prioritas.
- Aspek Sosial Budaya:Adaptasi masyarakat terhadap perubahan sosial dan budaya yang ditimbulkan oleh perpindahan ibu kota merupakan tantangan tersendiri. Pemindahan ibu kota berpotensi menimbulkan konflik sosial, terutama dalam hal akses dan peluang bagi penduduk lokal.
- Aspek Ekonomi:Menjamin kelancaran proses perpindahan instansi pemerintahan dan kegiatan ekonomi ke ibu kota baru membutuhkan strategi yang tepat. Pemindahan ibu kota juga berpotensi memengaruhi dinamika ekonomi di wilayah lain di Indonesia.
- Aspek Lingkungan:Pembangunan ibu kota baru harus memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Pemerintah perlu memastikan bahwa pembangunan dilakukan dengan prinsip keberlanjutan, tanpa merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati di Kalimantan Timur.
Solusi dan Strategi Pemerintah
Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah telah merumuskan sejumlah solusi dan strategi, antara lain:
- Pengembangan Infrastruktur:Pemerintah fokus membangun infrastruktur dasar yang memadai, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan. Pengembangan infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas ke ibu kota baru.
- Peningkatan Sumber Daya Manusia:Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Timur melalui program pelatihan dan pendidikan. Tujuannya adalah untuk menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan profesional untuk mendukung pembangunan ibu kota baru.
- Pengembangan Ekonomi:Pemerintah mendorong investasi di sektor strategis, seperti pariwisata, teknologi, dan industri kreatif, untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di ibu kota baru.
- Pelestarian Lingkungan:Pemerintah berkomitmen untuk membangun ibu kota baru dengan prinsip keberlanjutan. Rencana pembangunan ibu kota baru dirancang dengan memperhatikan aspek lingkungan, seperti konservasi hutan, pengelolaan air, dan energi terbarukan.
- Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat:Pemerintah melakukan sosialisasi dan melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan ibu kota baru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat, serta meminimalisir konflik sosial.
Timeline dan Target Pencapaian Pembangunan Ibu Kota Baru
Tahap | Timeline | Target Pencapaian |
---|---|---|
Tahap Persiapan | 2019-2024 | Persiapan infrastruktur dasar, penyelesaian desain ibu kota baru, dan sosialisasi kepada masyarakat |
Tahap Pembangunan | 2024-2045 | Pembangunan infrastruktur utama, gedung pemerintahan, dan kawasan permukiman |
Tahap Operasional | 2045 dan seterusnya | Pemindahan instansi pemerintahan dan kegiatan ekonomi ke ibu kota baru |
Kesimpulan
Pemindahan ibu kota negara menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia. Melalui pembangunan ibu kota baru yang berkelanjutan dan berwawasan masa depan, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
FAQ dan Informasi Bermanfaat
Apakah pemindahan ibu kota akan berdampak negatif terhadap Jakarta?
Pemindahan ibu kota diharapkan dapat mengurangi beban Jakarta, namun perlu dilakukan strategi transisi yang matang untuk meminimalkan dampak negatif.
Bagaimana peran masyarakat dalam pembangunan ibu kota baru?
Masyarakat memiliki peran penting dalam mendukung program pemerintah, berpartisipasi dalam proses perencanaan, dan menjadi bagian dari pembangunan.
Apakah ibu kota baru akan menjadi pusat pemerintahan saja?
Ibu kota baru dirancang sebagai pusat pemerintahan, bisnis, dan budaya yang terintegrasi dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan.